
1. Perubahan Suhu 2. Pergerakan Semu Matahari3. Dua Faktor Utama Penyebab Fenomena Bediding1. 1. Musim Dingin Di Australia2. 2. Curah Hujan Berkurang 4. Tips Menjaga Kondisi Tubuh Tetap Fit 1. 1. Penuhi Kalori Tubuh2. 2. Penuhi Kebutuhan Zat Besi dan Vitamin B123. 3. Memilih Pakaian yang Tepat4. 4. Penuhi Kebtuhan Cairan5. 5. Melakukan Olahraga
Pada minggu ini hawa dingin menyelimuti banyak wilayah terutama di pulau Jawa. Fenomena ini biasa disebut dengan “Bediding”.
Kata “Bediding” diambil dari Bahasa Jawa, yaitu istilah untuk menyebut perubahan suhu yang mencolok khususnya di puncak musim kemarau. Suhu udara menjadi sangat dingin menjelang malam hingga pagi, sementara di siang hari suhu melonjak hingga panas menyengat.
Perubahan suhu yang demikian terjadi selama tiga hingga empat bulan dan selalu pada pertengahan tahun antara bulan Juni sampai Agustus.
Perubahan Suhu
Daerah tropis memiliki suhu hangat yang biasanya mempunyai suhu di atas 22 °C. Namun, pada musim bediding, suhu udara di beberapa tempat di selatan Indonesia bisa turun drastis, terutama wilayah dataran tinggi.
Misalnya suhu di Kota Malang pada tahun 2019 mencapai 14°C di pagi hari. Di Kota Bandung, suhu menyentuh angka 15 °C pada Juli 2018, suhu di Kota Yogyakarta juga turun menjadi sekitar 17 °C pada dini hari, sedangkan di Kota Kebumen, pada dini hari Juni 2010 suhunya tembus 15 °C.
Bahkan, di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, serta Dataran Tinggi Tengger, Jawa Timur, suhu udara pada musim bediding tahun 2018 mencapai -4 °C, sehingga sesekali terdapat hamparan salju tipis saat pagi hari karena embun yang membeku.
Dieng
Di Purwokerto dan Purbalingga sendiri, pada tanggal 26 Juli kemarin suhu menjadi lebih dingin. Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga meminta masyarakat agar hati-hati adanya fenomena Bediding ini, serta menghimbau agar masyarakat Stay at home, dan menjaga kesehatan. Hal itu disampaikan Dinkes Purbalingga melalui flayer yang diunggah pada akun Instagram dinkespurbalingga, Selasa 26 Juli 2022.
Pergerakan Semu Matahari
Periode bediding terjadi sekitar bulan Juli hingga Agustus. Masa ini bersamaan dengan posisi matahari yang berada pada posisi terjauh di sebelah utara garis khatulistiwa, pergerakan matahari ini disebut Aphelion.
Namun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meluruskan informasi soal fenomena Aphelion tahun ini yang menyebabkan suhu dingin di sejumlah wilayah di Indonesia. Menurut BMKG, suhu dingin di Indonesia pada 2022 tidak ada kaitannya dengan fenomena alam Aphelion 2022.
Meski matahari berada di posisi terjauh khatulistiwa, yang seolah Aphelion memiliki dampak ekstrem terhadap penurunan suhu di Indonesia, faktanya penurunan suhu di masa pergantian tahun banyak disebabkan faktor di luar itu.
Dua Faktor Utama Penyebab Fenomena Bediding
1. Musim Dingin Di Australia
monsoon australia
Pengaruh monsoon Australia, atau angin musim dingin dari Australia turut andil menjadikan pulau Jawa menjadi lebih dingin. Pasalnya, pada bulan Juli, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin. Berlawanan dengan kawasan utara Bumi yang sedang mengalami musim panas lantaran Matahari sedang melakukan gerak semu tahunan ke utara.
Karena mengalami musim dingin, maka sifat dari massa udara yang berada di Australia ini dingin dan kering. Selain itu, angin ini juga melewati perairan Samudera Indonesia yang memiliki suhu permukaan laut juga relatif lebih dingin saat berhembus ke arah Indonesia.
Akibatnya, suhu di beberapa wilayah di Indonesia terutama bagian selatan khatulistiwa (Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara) terasa juga lebih dingin.
2. Curah Hujan Berkurang
Secara fisis, uap air dan air merupakan zat yang cukup efektif dalam menyimpan energi panas. Selain itu, adanya tutupan awan juga mampu meningkatkan suhu atmosfer yang ada di bawahnya agar udara tetap hangat.
Tetapi, karena curah hujan dan tutupan awan berkurang selama musim kemarau di Pulau Jawa, Bali, NTB, dan NTT, maka membuat berkurangnya kandungan uap air di atmosfer dan tutupan awan.
Akibatnya, radiasi yang dilepaskan oleh bumi ke luar angkasa pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer dan energi yang digunakan untuk meningkatkan suhu atmosfer di atmosfer lapisan dekat permukaan bumi tidak signifikan.
Selain itu kandungan air di dalam tanah menipis dan uap air di udara pun sangat sedikit jumlahnya yang dibuktikan dengan rendahnya kelembaban udara.
Hal inilah yang menyebabkan suhu udara di Indonesia saat malam hari di musim kemarau relatif lebih rendah dibandingkan saat musim hujan atau peralihan. Peneliti Cuaca dan Iklim BMKG, Siswanto mengatakan fenomena alam ini yang kemudian membuat udara terasa lebih dingin terutama pada malam hari.
Tips Menjaga Kondisi Tubuh Tetap Fit
Berbagai penyakit seringkali muncul akibat cuaca dingin, seperti flu dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), yang bila tidak ditangani dengan baik dapat berlanjut ke infeksi paru-paru. Jadi jangan lupa untuk selalu jaga kondisi tubuh, ikuti beberapa tips ini :
1. Penuhi Kalori Tubuh
Tubuh membutuhkan bahan bakar agar suhunya tetap terjaga, maka pentingnya untuk memenuhi kalori agar tubuh bisa bekerja dan menjalankan fungsinya secara normal. Kalori ini mudah didapatkan saat mengonsumsi buah, sayuran, nasi putih, daging atau kacang-kacangan.
2. Penuhi Kebutuhan Zat Besi dan Vitamin B12
Jika kebutuhan zat besi dan vitamin B12 tidak tercukupi, maka akan berisiko terkena anemia. Anemia ini terjadi saat jumlah sel darah merah terlalu sedikit dan tidak bisa mengantarkan oksigen yang cukup ke seluruh tubuh dan ini dapat membuat kedinginan. Untuk memperoleh kebutuhan vitamin B12 dapat mengonsumsi daging ayam, telur atau ikan. Sementara untuk kandungan zat besi ada pada makanan laut, buncis dan sayuran berdaun hijau.
3. Memilih Pakaian yang Tepat
Suhu dingin ini mengantarkan kita untuk memakai pakaian berlapis, hal ini dapat dimulai dengan kain tipis seperti kaos yang dapat menyerap kelembapan serta sweater. Jika merasa tetap dingin, kamu dapat menambahkan pakaian terluar lainnya. Tetap pilih pakaian yang nyaman dan memberi kesempatan tubuh untuk bernapas.
4. Penuhi Kebtuhan Cairan
Meskipun tubuh tidak berkeringat karena kondisi udara yang dingin, tubuh juga tetap harus mempunyai cairan yang cukup. Penuhi kebutuhan cairan ini dengan mengonsumsi air putih minimal 8 gelas atau sebanyak 2 liter per hari.
5. Melakukan Olahraga
Olahraga dapat menghangatkan tubuh dan juga membantu membangun otot serta membakar kalori. Berolahragalah secara rutin minimal 30 menit setiap hari agar tubuh tetap sehat seperti sit up dan push up atau yang bisa dilakukan di dalam ruangan.